Rabu, 10 September 2008

Mengapa Harus ke Qatar

Qatar ???

Fluihhh….. padang pasir, tandus, panasss, yang bener aja bang !!! ngapain harus ke Qatar ? emang dah ga betah di Indonesia ?

Itu adalah respon dan pertanyaan pertama dari orang2 sekitar saat abang mengutarakan niat ingin bekerja di Qatar . Memang, jujur abang sendiri ga tau banyak tentang Qatar, familiar denger namanya aja baru 2 -3 tahun lalu. Tapi… mengapa banyak orang yang bermigrasi ke Qatar ?

Setelah tanya sana–sini ke teman2 yang sudah pernah dan sedang tinggal di Qatar , ternyata ada beberapa alasan mengapa seseorang harus ke Qatar . Mau tau alasannya? Baca terus sampai habis.

1. Gaji plus benefit yang menarik

Ini adalah alasan utama mengapa orang bekerja ke Qatar . Untuk pekerja professional (staff biasa) gaji mungkin bermula dari 5000an QR (1 QR = Rp 2500), kalo beruntung bisa dapat gaji yang lebih besar, tergantung pengalaman, nego dan posisi yang ditempati. Untuk senior staff pastinya jauh dari angka itu. Gaji yang di dapat adalah free tax, jadi ga bakalan ada potongan pajak. Free tax menjadi magnet tersendiri bagi bule2 untuk bekerja di Qatar , mengingat besarnya pajak dinegara mereka, eropa dan amerika.

Benefit lainnya juga sudah siap menunggu setiap expat yang bekerja di Qatar dari housing, furniture, location dan shift allowances sampe bonus tahunan dan bonus akhir kontrak. Karena mahalnya biaya akomodasi di Qatar , terkadang housing allowance bisa lebih gede dari basic salary.

2. Pengalaman kerja dengan multi cultural

Bekerja sama dengan orang2 yang berbeda latar belakang budaya dan bangsa menjadi suatu pengalaman dan tantangan tersendiri. Terutama saat menghadapi masalah antara satu dengan yang lainnya. Dibutuhkan kesabaran, teknik dan tips khusus untuk menyelesaikannya. Pengalaman kerja dengan multi cultural ini mungkin bisa menambah nilai jual para expat saat pulang dan bekerja di kampung halaman nanti.

Kita baru akan merasakan ke-Indonesiaan kita saat berada di negri orang. Nama baik negara juga dipertaruhkan disini. Alhamdulillah nama Indonesia makin lama makin baik, buktinya saat ini hampir tiap hari ada aja yang mendarat di Doha International Airport . Ini menunjukkan kepuasan perusahaan2 di Qatar terhadap expat dari Indonesia .

3. Beban pekerjaan ringan dengan cuti yang banyak

Alasan lain mengapa banyak orang mencari rizki di Qatar adalah karena beban kerja yang ringan dengan tanggung jawab yang lebih sedikit sehingga energi para expat tidak terkuras lebih banyak ditempat kerja. Bagi yang hobi olahraga akan merasa bahwa capenya bukan karena kerja di kantor tapi karena olahraga. Oh ya, bagi mereka yang non shift, saat Ramadhan jam kerja menjadi setengah hari, akan sangat beruntung bagi orang2 yang bisa memanfaatkannya

Selain itu, waktu cuti yang lebih banyak juga menjadi nilai tambah para expat untuk mengadu nasib ke Qatar . Staff biasa punya hak cuti 24 hari kerja setahun, sedangkan senior staff punya 37 hari. Belum ditambah cuti idul fitri dan idul adha masing-masing 5 hari dan libur Qatar National day 1 hari. Saking banyaknya jumlah cuti setahun, terkadang ada yang bingung mau dihabiskan untuk apa lagi cutinya.

4. Kenyamanan hidup

Banyaknya kenyamanan hidup di Qatar membuat para expat lebih betah berlama2 di negri semenanjung teluk ini. Listrik mati sesaat aja dalam setahun adalah aib besar bagi Pemerintah Qatar , karenanya hampir2 ga pernah ada pemadaman listrik, apalagi cerita pemadaman bergilir di Qatar . Kemacetan masih aman dan terkendali, karenanya ga perlu seseorang merasa tua dijalan saat berangkat dan pulang kerja sehingga waktu bersama keluarga sangat banyak sekali. Perjalanan terjauh dari daerah di utara ke daerah di selatan tidak lebih dalam 2 jam. Naik kendaraan umum pun masih bisa dikatakan nyaman karena semua bis angkutan umum menggunakan AC.

5. Gratis International school

International school adalah salah satu benefit untuk anak2 expat di Qatar . Seperti di Indonesia, International school adalah sekolah yang mahal hanya saja kalo International school di Indonesia adalah sesuatu yang untouchable bagi orang2 biasa seperti kita, tetapi di Qatar kita bisa masukin anak2 disekolah tersebut dengan biaya lebih dari 30.000 QR pertahun. Umumnya semua biaya sekolah dan jemputan ditanggung oleh perusahaan, namun sampai tingkat/kelas tertentu ada yang harus sharing dengan angka yang masih terjangkau.

International school di Qatar, kewarganegaraan siswanya jauh lebih beragam. Biasanya anak2 indonesia sudah pada lancar Englishnya dalam waktu 1-2 tahun dan otomatis ngalahin bapak-ibunya, makanya kalo ada parent meeting di sekolah disarankan untuk bawa anak dan diajak duduk di samping sebagai penerjemah. Nah loh….,

6. Menjadi pahlawan devisa

Menjadi pahlawan adalah mulia, namun kalo perang sudah ga ada apa masih mungkin jadi pahlawan? Jawabnya : ya, masih mungkin. Jadi Pahlawan devisa, Ehm…jadi ingat tulisan besar di terminal kedatangan Bandara Soekarno-Hatta :“Selamat datang para pahlawan devisa”.

Tiap akhir bulan tempat2 pengiriman uang begitu rame, ngapain lagi kalo bukan mau transfer uang. Komunitas Indonesia semakin hari semakin banyak di Qatar , baik yang bekerja di sektor formal maupun informal. Hampir semua pekerja itu pasti pernah menjadi pahlawan devisa. Dari jumlah itu setahu abang Alumni STMN Bontang ada 8 orang, angka yang lumayan untuk sebuah permulaan.

7. Haji dan umrah dengan mudah dan murah

Iming2 ini yang biasanya membuat istri lebih mendukung untuk bekerja di Qatar . Loh kenapa bawa2 istri? Ya iya lah (masa iya dong….:)), karena dukungan istri sangat mutlak diperlukan. Ada cerita seseorang ga jadi berangkat hanya karena istri kurang mendukung, waduh…..

Oh ya, umrah bisa dikerjakan tiap tahun, karena biayanya relatif murah.. Dengan 1000 QR seseorang sudah bisa melaksanakan umrah ke baitul haram negri yang diberkahi. Itu adalah biaya kalo naik bis. Kalo mau ngirit bisa dengan mobil pribadi. Perjalanan Doha (ibu kota Qatar ) - makkah ditempuh sekitar 12 jam, Kalo biaya haji dengan bis sekitar 7000-8000 QR, dengan pesawat sekitar 23000 QR. Selain biaya yang relative terjangkau, juga ga terlalu pusing dengan kuota, kalo daftar diawal tahun, insya Allah bisa berangkat di tahun yang sama, alhamdulillah….

JADI, AYO RAME-RAME KE QATAR …..

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Wah lumayan banyak tuh Alumni STMN Bontang di Qatar, Semoga saja alumni STMN Bontang yang di PVC juga akan sampai di Qatar. Kalau Alumni Dari sekolah saya SMTI/AK Padang sudah ada 10 Orang, kayaknya akan bertambah lagi.
Masih betah di ASC-PVC? Yang betah saya doin semakin betah, yang ngak betah semoga cepat sampai di Middle East, tapi ingat BUKAN UNTUK BISA HIDUP LAYAK loo.....

Dedy H

Anonim mengatakan...

yah yg tetarik segeralah menyusul. tapi yang tidak jangan suka ngegosipin yg mau berngkay dong... yang setengah2 mendingan ngga deh.., nanti malah bikin gosip baru.., buat yang senior ,mendingan di ASC aja deh.., gaji udah gede tuh... apalagi yg dicari... kecuali cuma pengen bikin sensasi

Anonim mengatakan...

hallooooooo....everyone's...wahhhh...jd ngiler neh...slurpppppppp...ah....jdi...kapan kta pada berangkat nehhhhh.......artikel yang menarik, mudah-mudahan para istri yang tidak mau k qatar..menjadi tertarik,so para suami yang budiman ajaklah para istri..untuk baca artikel ini...X ..aj..habis baca langsung nyuruh suaminya ikut2an test......mimpi x yaaaaaaaa.....tapi bagus lah untuk motivasi bagi yang berminat....mudah-muadhan kalau pada berangkat kita bisa bikin perkumpulan bola dengan judul PERSATUAN SEPAKBOLA ALUMNI PVC ASC......he...he..ok...sgtu aj ya coment nya..dah pegel nehhhh...jari....nya buat ngetik....makasih